Kamis, 24 Oktober 2013

MERPATI AIRLINES BELI 20 PESAWAT N 212 LOKAL

MERPATI AIRLINES BELI 20 PESAWAT N-212 LOKAL

Merpati Airlines telah memutuskan untuk memborong 20 pesawat N-212 buatan PT DI. 20 Pesawat N-212 tersebut digunakan untuk rute-rute pada daerah terpencil di Indonesia.
 
merpati
Sesuai pidato presiden, bahwa penggunaan pesawat yang di produksi oleh PT Dirgantara Indonesia bukan hanya untuk kalangan militer saja, melainkan masyarakat luas juga bisa menikmati kenyamanan pesawat buatan local ini.
Beberapa bulan setelah pidato presiden tersebut, PT Merpati Nusantara Airlines mencapai kesepakatan dengan PT Dirgantara Indonesia untuk memesan 20 pesawat CN-212 berkapasitas 28 tempat duduk. Satu unit pesawat dihargai US$ 6 juta. Sehingga pemesanan 20 unit pesawat tersebut total senilai Rp 1,08 Triliun.

Rencananya 4-5 unit pesawat akan dikirimkan kepada Merpati mulai tahun ini juga. Sedangkan sisanya akan dikirimkan pada tahun-tahun berikutnya. Dibelinya pesawat CN-212 buatan PT DI ini akan memperkuat eksistensi Merpati di rute-rute perintis baik di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Mengenai pembiayaan, Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo menjelaskan bahwa pembelian 20 pesawat yang mencapai US$ 120 juta itu merupakan hasil kerjasama antara pemerintah kabupaten dan Merpati. Saat ini Merpati sudah menandatangani kerjasama dengan Pemda Sampit dan Merauke. Sebanyak 10 pemda lainnya yang berada di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua juga berminta menggunakan pesawat Merpati.
Untuk pengadaan pesawat itu, dia menuturkan, Merpati akan menerapkan sistem sewa guna usaha atau leasing. "Nantinya, pesawat-pesawat ini akan melayani rute-rute di Kalimantan dan Papua," ujar Rudy.


MERPATI,

Rudy menjelaskan, pesawat itu nantinya akan memiliki sayap lebih panjang dan menggunakan mesin generasi terbaru, sehingga mampu menaklukkan medan di Papua yang terkenal "ganas".




Sementara itu, beberapa daerah di Kalimantan dan Papua juga menyatakan minat untuk bekerja sama dengan Merpati dengan membuka penerbangan dari daerahnya, salah satunya adalah Kabupaten Sampit. Nantinya, akan ada skema kerja sama antara Merpati dan Sampit terkait rute penerbangan.

MERPATI.

"Bisa nanti daerah menyertakan modal berapa. Operational cost itu kan paling besar 60 persen bahan bakar, 11 persen biaya pesawat. Nantinya, terserah daerah mau investasi di mana," katanya.



Saat ini Merpati mengoperasikan 30 pesawat dari berbagai jenis. Dengan tambahan 20 pesawat ini nantinya Merpati akan mengoperasikan setidaknya 50 pesawat. Manajemen Merpati berharap tambahan 20 pesawat ini akan berkontribusi sebanyak 20 persen dari total pendapatan Merpati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar