Senin, 09 Desember 2013
Puisi Derrik Hudaya
DALAM SEBUAH SEPI
Masihkah ada ruang
Tempat bersemayamnya jiwa yang tenang
Kala semburat senja menawarkan angkara
Juga malam malam menyemaikan bara neraka
Bertahun aku diam tertambat dan hampir berkarat
Arungi bersama langkah berat pada lorong yang pekat
Mulai kurasakan asa mencecar alur kehidupan.
Berjelaga lalu terburai di hantam nada suram kematian.
Biarkan diri ini terus meratap pada ringkih tubuh yang tersisa
Melepas segala gelisah diantara hujan yang ramah menyapa
Aku akan melebur, kawan !...ya , aku akan melebur....
Kutanggalkan semua mimpi ini padaMu.....
Wahai pemilik alam surga dengan tanah yang subur.
Bandung , April 2011
MEMPETISI LANGIT
Melihat merah putih layu tertunduk lesu di peraduannya, mungkin malu akan kemiskinan yang selalu menjerat lehernya?
Semua mempertegas eksistensi bangsa yang belum sepenuhnya merdeka!
Tak terlihat kini senandung bocah yang lantang membusungkan dada menyanyikan Indonesia Raya.
Tempat mereka berpijak, kini terhalangi tembok angkuh dan ribuan reklame menawarkan kesesatan.
Kasihan Karno, Hatta, dan Syahrir, namanya tergeser kisah heroik power rangers...
Di suatu sisi para ulama tak henti serak berteriak, coba perbaiki akhlak dan moralitas bangsa.
Dijawablah oleh beberapa gelintir selebritis yang nekat bersenggama pamerkan aurat dan pantat!
Dimanakah kini letak tanggung jawab?
Kemalangan ini pasti ada sebab?
Hingga harga diri kita di injak-injak wisatawan negeri tetangga, yang leluasa bermain petasan dilahan damai.
Dengan sedikit keyakinan kita akan mampu melewati masa-masa sulit ini...
Atau ini saatnya kita mencoba untuk mempetisi langit?
1.REPLIKA DOSA TERBAPTIS
Inilah kesaksian dua sisi hati
Kala malaikat kabarkan duka dan Iblis Menghuni surga.
Terjepit diam berkarat terhimpit pekat jelaga dosa.
Terus mencecarku tanpa jeda tanggalkan sunyi.
Wahai penguasa neraka malam
Yang dengan lengan kekar mencengkram malam terkelam
Jangan biarkan diri ini terus terkapar di lorong-lorong nan suram
Beri setitik arti dalam tarian cinta mendalam.
Keangkuhan sudutkan ringkih asa diri ini terlempar dari lingkaran.
Aku tak lagi merasakan gelap terang cahaya berpendar.
Masih dalam kebisuan terdengar sayup elegi.
Lalu, tinggalkan aku dalam ruang kosong terkunci.
Bandung, desember 2009.
Pengirim :
Derik hudaya
Alamat : Kampung Cimuncang Rt 09 / Rw 13
Kel.Manggahang, Kec. Bale Endah
Kab. Bandung 40375
Telp.( 022 )92374611 / 087824161525
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar